Kamis, 24 Juli 2014

my proposal





PROPOSAL MAGANG
PENERAPAN HIGIENE INDUSTRI/PERUSAHAAN DI
PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1 - EP FIELD MUNDU JATIBARANG


Anggara Dwi Prasetya.jpg



Oleh
Nurul Hidayati
12020062



PROGRAM STUDI FIRE AND SAFETY

AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2014



LEMBAR PENGESAHAN





Nama     : Nurul Hidayati
NIM       : 12020062
Jurusan   : Fire and Safety
Judul      : APLIKASI DAN PENERAPAN HIGIENE PERUSAHAAN/INDUSTRI




Indramayu,............... Juni 2014
Proposal ini telah disetujui dan disahkan oleh :

Dosen Pembimbing



(...........................................)
  


*     RIWAYAT HIDUP bd14578_


Data Pribadi

N a m a
: Nurul Hidayati
Tempat & Tanggal Lahir
: Indramayu, 20 Mei 1995
Usia
: 19 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Islam
Status
: single
Alamat
: blok buyut hakim RT/RW 20/05 desa Tulungagung, kec. Kertasemaya, kab. Indramayu
Kode Pos
: 45274
Telefon
: : -
Email
: nurul.mudoffar@gmail.com




Pendidikan Formal
·       RA Ath-thahiriyah Kertasemaya, Indramayu
(2000 - 2001)
·       MI PUI Tulungagung, Kertasemaya, Indramayu
( 2001 – 2007 )
·       SMP NU Kertasemaya, Indramayu
( 2007 – 2010 )
·       MAN Cirebon 1, Weru, Cirebon
(2010- 2013)
·       Kuliah di Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu Jurusan Fire and Safety jenjang DIII
(2013 – sekarang)
                         
Praktek Lapangan
·       Praktek Lapangan dengan materi “First Aid” (PMI – Indramayu)
2013
·       Praktek Lapangan dengan materi “Hygiene Industri”
( RS. ST. CAROLUS JAKARTA  )
2013
·       Praktek Lapangan materi “ Proses Industri “
( PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK SEMARANG )
2014
·       Praktek lapangan dengan materi “pengantar kebakaran, bahaya fisik, dan dasar-dasar safety” (PT.PERTAMINA EP CEPU)

2014
Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

                                                                                         Hormat Saya,
           

                                                                                     Nurul Hidayati


KATA PENGANTAR
 


Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Magang ini dengan judulAplikasi dan Penerapan Higiene Perusahaan/Industri Pada Kegiatan Operasi di PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1 - EP FIELD MUNDU JATIBARANG.
Perwujudan proposal ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada :
1.       Ibu Ir. Hj. Hanifah Handayani. MT selaku ketua yayasan Bina Insani Islam
2.       Bapak Drs. H. Nahdudin Islami,Msi selaku Direktur Akamigas Balongan Indramayu
3.       Bapak Amiroel Pribadi, SKM, MKKK selaku ketua prodi fire and safety
4.       Ibu Yenny Frisca  Madhona, SKM selaku dosen pembimbing
5.       Orang Tuaku yang selalu saya cintai dan tak pernah lelah membimbingku.
6.       Teman-teman Fire and Safety Akamigas Balongan, Indramayu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan baik dilihat dari segi menyajikan data maupun penulisannya. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi penulisan selanjutnya yang lebih baik.
                                                                              Indramayu,  Juni 2014                                                                                        

Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................    ii
CURRICULUM VITAE...................................................................................    iii
KATA PENGANTAR......................................................................................    v
DAFTAR ISI...................................................................................................    vi
BAB I   PENDAHULUAN................................................................................    1
1.1.          Latar Belakang.......................................................................    1
1.2.          Manfaat..................................................................................    2
1.2.1.     Bagi Perusahaan.......................................................    2
1.2.2.     Bagi Program D3 Jurusan Fire and Safety
Akamigas Balongan...................................................    2
1.2.3.     Bagi Mahasiswa.........................................................    3
1.3.          Tujuan Kerja Praktek.............................................................    3
1.3.1.     Tujuan Yang Bersifat Umum......................................    3
1.3.2.     Tujuan Yang Bersifat Khusus....................................    3
1.4.          Ruang Lingkup.......................................................................    4
1.5.          Waktu dan Tempat Kegiatan.................................................    4
BAB II  DASAR TEORI...................................................................................    5
2.1.          Definisi Higiene Industri ........................................................    5
2.2.          Tujuan dari Higiene Industri...................................................    8
2.3.          Ruang Lingkup dari Higiene Industri......................................    9
2.4.          Prinsip Dasar Higiene Industri ..............................................    12
2.5.          Manfaat Higiene Industri........................................................    14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................    16
3.1.          Metodologi Interview..............................................................    16
3.2.          Metodologi Observasi............................................................    16
3.3.          Studi Literatur.........................................................................    16
BAB IV RENCANA KEGIATAN......................................................................    17
BAB IV PENUTUP..........................................................................................    18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar belakang
Higiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan, agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Jenis sifat-sifat higiene perusahaan :
a.     Sasaran adalah lingkungan kerja
b.     Bersifat tehknik
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat memperoleh derajat kesehatan setingg-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Jenis sifat-sifat kesehatan kerja yaitu :
a.     Sasaran adalah manusia
b.     Bersifat medis

Kesehatan lingkungan kerja yang sering kali dikenal juga dengan istilah higiene industri atau higiene perusahaan. Tujuan utama dari higiene perusahan dan kesehatan kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Selain itu kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja, masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang menjadi konsumen dari hasil-hasil produksi perusahaan, diantaranya melalui pengenalan, evaluasi, pengendalian dan melakukan tindakan perbaikan yang mungkin dapat dilakukan. Sehingga dibutuhkan pemahaman mengenai hygiene perusahaan dan kesehatan kerja.

1.2.  Manfaat dari kegiatan magang
Manfaat kerja praktek  dari pelaksanaan kegiatan magang, yaitu :
1.2.1.  Bagi mahasiswa
a.          Dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja
b.          Dapat membandingkan ilmu yang didapatkan dibangku kuliah dengan penerapannya di perusahaan
c.          Dapat mengetahui pengaplikasian ilmu kesehatan dan keselamatn kerja dalam lingkungan perusahaan khususnya di sektor perminyakan
1.2.2. Bagi jurusan.
a.     Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang ada sesuai dengan kebutuhan industri.
b.     Sebagai masukan untuk penyempurnaan kurikulum dimasa datang
1.2.3. Bagi perusahaan.
a.     Sebagai tambahan bahan kajian tentang penerapan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
b.     Sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk perusahaan dalam hal penerapan kebijakan tentang higiene perusahaan dan k3


1.3.   Tujuan kegiatan magang
Tujuan kegiatan magang adalah sebagai berikut :
1.3.1. Tujuan umum:
Untuk mengetahui penerapan hygiene industri di PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1
1.3.2. Tujuan khusus:
1.     Mengetahui program industri di PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1
2.     Mengetahui prosedur penerapan higiene di PT. PERTAMINA – DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1





1.4.  Ruang lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan atau aktifitas hygiene industry, mencakup kegiatan mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang ada di perusahaan terkait.


1.5. Waktu dan tempat kegiatan
Tempat kegiatan kerja praktek ini akan dilaksanakan pada tanggal 11 agustus 2014 – 09 september 2014 dan direncanakan akan bertempat di PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1 yang beralamatkan di Jalan Pertamina Mundu Kedokan Bunder, Karangampel, Indramayu. Adapun waktu yang lebih tepat dapat disesuaikan dengan yang ada ditempat kerja praktek.












BAB II
TINJAUAN TEORI


2.1.  Definisi higiene industri
Hygiene perushaan adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia atau suatu upaya untuk mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan. Selain itu, hygiene perusahaan dan kesehatan kerja juga merupakan bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat pekerja, masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang menjadi konsumen dari hasil-hasil produksi perusahaan.
Menurut thomas j. Smith : “Hygiene industri atau perusahaan dianggap sebagai  ilmu dan seni yang mampu mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi dan mengendalikan bahaya faktor-faktor yang timbul di dalam lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan dan ketidakefisienan kepada masyarakat yang berada di lingkungan kerja tersebut maupun kepada masyarakat yang berada diluar industri”.
Jadi, hygiene industry merupakan aspek perlindungan bagi kesehatan tenaga kerja dan sarana untuk membina dan mengembangkan tenaga kerja menjadi sumber daya manusia yang disiplin, dedikatif, penuh tanggung jawab dan mampu bekerja secara produktif dan efisien.
Lingkungan kerja adalah lingkungan tempat tenaga kerja melakukan kegiatan yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan. Ada beberapa golongan lingkungan kerja, antara lain:
a.     Lingkungan fisik, misalnya kualitas cahaya, pertukaran udara, tekanan, suhu dan kelembaban udara, serta berbagai perangkat kerja (mesin dan bukan mesin)
b.     Lingkungan kimia, misalnya bahan baku, bahan jadi dan bahan sisa yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan, terutama sekali bahan kimia yang mempunyai sifat fisiko-kimia radiasi dan sebagainya.
c.      Lingkungan biologi, misalnya flora dan fauna yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan.
d.     Lingkungan sosial, misalnya terhadap sesama pekerja, masyarakat sekitar perusahaan, keluarga tenaga kerja, dan lain-lain.
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya gangguan kesehatan. Demikian juga lingkungan kerja merupakan slah satu faktor penyebab akibat kerja dan kecelakaan kerja. Contohnya yaitu antara lain:
a.     Tenaga kerja pada perusahaan perkebunan/kehutanan di mana lingkungan memiliki suhu serta kelembaban tertentu, sehingga gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, dapat terjadi setiap saat. Hal ini mungkin karena tenaga kerja senantiasa berada dalam lingkungan flora dan fauna serta perangkat kerja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan serta kecelakaan kerja.
b.     Tenaga kerja pada perusahaan industri kimia, senantiasa berada dalam lingkungan yang terdiri dari bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan serta kecelakaan kerja kibat keracunan, alergi dan sebagainya.
Lingkungan sosial tenaga kerja, dianggap ikut mempengaruhi kesehatan mental tenaga kerja. Lingkungan sosial yang kurang sehat, dapat menyebabkan kelengahan, kelalaian serta keadaan mental lainnya yang sering menyebabkan gangguan kesehatan serta kecelakaan kerja di perusahaan. Maka hampir semua faktor lingkungan kerja sewaktu-waktu dapat mengganggu kesehatan serta menimbulkan kecelakaan kerja, terutama lingkungan kerja yang kurang sehat.
Penilaian lingkungan kerja merupakan penilaian terhadap semua segi (tenaga kerja, alat produksi bahan baku, bahan jadi serta bahan sisa, dan proses produksi sendiri) dalam merencanakan tindakan pencegahan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja.
Kesehatan kerja adalah upaya perusahaan untuk mempersiapkan, memelihara serta tindakan lainnya dalam rangka pengadaan serta penggunaan tenaga kerja dengan kesehatan (fisik, mental dan sosial) yang maksimal, sehingga dapat bereproduksi secara maksimal pula. Kesehatan kerja direncanakan serta dilaksanakan oleh unit kesehatan kerja di perusahaan, dan dalam kegiatannya bekerja sama dengan pimpinan perusahaan, dan dalam unit-unit lainnya yang berkaitan dengan kesehatan serta keselamatan kerja.


2.2.  Tujuan higiene perusahaan
Hakikat higene perusahaan dan kesehatan kerja adalah dua hal :
a.     Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negri, atau pekerja-pekerja bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja
b.     Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam produksi. Oleh karena hakikat tersebut selalu sesuai dengan maksud dan tujuan pembangunan didalam suatu negara maka higene perusahaan dan kesehatan kerja selalu harus diikut sertakan dalam pembangunan tersebut.

Tujuan utama tersebut diatas dapat terperinci lebih lanjut sebagai berikut :
Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia, pemberantasan kelelahan kerja dan penglipatan gandaan kegairahan serta kenikmatan kerja, pelindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari bahaya-bahaya pengotoran oleh bahan-bahan dari perusahaan yang bersangkutan, dan perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industri.
Tujuan utama dari higene perusahaan dan kesehatan kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan demikian mungkin dicapai, oleh karena terdapatnya korelasi diantara derajat kesehatan yang tinggi dengan produktivitas kerja atau perusahaan, yang didasarkan kenyataan-kenyataan sebagai berikut :
a.     Untuk efisiensi kerja yang optimal dan sebaik-baiknya. Pekerjaan harus dilakukan dengan cara dan dalam lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Lingkungan dengan cara yang dimaksud meliputi diantaranya : tekanan panas, penerangan ditempat kerja, debu di udara ruang kerja, sikap badan, perserasian manusia dan mesin, pengekonomisan upaya. Cara dan lingkungan tersebut perlu disesuaikan pula dengan tingkat kesehatan dan keadaan gizi tenaga kerja yang bersangkutan.
b.     Biaya dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta penyakit umum yang meningkat jumlahnya oleh karena pengaruh yang memburukkan keadaan oleh bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan adalah sangat mahal dibandingkan dengan biaya untuk pencegahannya. Biaya-biaya kuratif yang mahal seperti itu meliputi : pengobatan, peralatan rumah sakit, rehabilitasi, absenteisme, kerusakan mesin, peralatan dan bahan oleh karna kecelakaan, terganggunya pekerjaan, dan cacat yang menetap.

2.3.  Ruang lingkup higiene perusahaan
Ruang lingkup kegiatan atau aktifitas hygiene industry, mencakup kegiatan mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi, dan mengendalikan.


2.3.1. Mengantisipasi
Antisipasi merupakan kegiatan untuk memprediksi potensi bahaya dan risiko di tempat kerja. Tahap awal dalam melakukan atau penerapan higiene industry/perusahaan di tempat kerja. Adapun tujuan dari antisipasi adalah :
a.     Mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini sebelum muncul menjadi bahaya dan risiko yang nyata.
b.     Mempersiapkan tindakan yang perlu sebelum suatu proses dijalankan atau suatu area dimasuki.
c.      Meminimalisasi kemungkinan risiko yang terjadi pada saat suatu proses dijalankan atau suatu area dimasuki.
2.3.2.  Mengenal
Mengenal atau rekognisi merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali suatu bahaya lebih detil dan lebih komprehensif dengan menggunakan suatu metode yang sistematis sehingga dihasilkan suatu hasil yang objektif dan bisa dipertanggung- jawabkan. Dimana dalam rekognisi ini kita melakukan pengenalan dan pengukuran untuk mendapatkan informasi tentang konsentrasi, dosis, ukuran (partikel), jenis, kandungan atau struktur, dan sifat. Adapun tujuan dari pengenalan, yaitu :
a.     Mengetahui karakteristik suatu bahaya secara detil (sifat, kandungan, efek, severity, pola pajanan, besaran).
b.     Mengetahui sumber bahaya dan area yang  berisiko.
c.      Mengetahui pekerja yang berisiko.

2.3.3. Mengevaluasi
Pada tahap penilaian/evaluasi lingkungan, dilakukan pengukuran, pengambilan sampel dan analisis di laboratorium. Melalui penilaian lingkungan dapat ditentukan kondisi lingkungan kerja secara kuantitatif dan terinci, serta membandingkan hasil pengukuran dan standar yang berlaku, sehingga dapat ditentukan perlu atau tidaknya teknologi pengendalian, ada atau tidaknya korelasi kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan lingkungannya , serta sekaligus merupakan dokumen data di tempat kerja. Tujuan dari pengukuran dalam evaluasi, yaitu :
a.     Untuk mengetahui tingkat risiko.
b.     Untuk mengetahui pajanan pada pekerja.
c.      Untuk memenuhi peraturan (legal aspek).
d.     Untuk mengevaluasi program pengendalian yang sudah dilaksanakan.
e.     Untuk memastikan apakah suatu area aman untuk dimasuki pekerja.
f.       Mengetahui jenis dan besaran hazard secara lebih spesifik.
2.3.4. Pengendalian
Pengendalian faktor – faktor lingkungan kerja sesungguhnya dimaksudkan untuk menciptakan atau memelihara lingkungan kerja agar tetap sehat dan aman atau memenuhi persyaratan kesehatan dan norma keselamatan, sehingga tenaga kerja terbebas dari ancaman gangguan kesehatan dan keamanan atau tenaga kerja tidak menderita penyakit akibat kerja dan tidak mendapat kecelakaan kerja. Ada beberapa bentuk pengendalian atau pengontrolan di tempat kerja yang dapat dilakukan , yaitu :
a.     Eliminasi : merupakan upaya menghilangkan bahaya dari sumbernya serta menghentikan semua kegiatan pekerja di daerah yang berpotensi bahaya.
b.     Substitusi : modifikasi proses untuk mengurangi penyebaran debu atau asap, dan mengurangi bahaya, pengendalian bahaya kesehatan kerja dengan mengubah beberapa peralatan proses untuk mengurangi bahaya, mengubah kondisi fisik bahan baku yang diterima untuk diproses lebih lanjut agar dapat menghilangkan potensi bahayanya.
c.      Isolasi : menghapus sumber paparan bahaya dari lingkungan pekerja dengan menempatkannya di tempat lain atau menjauhkan lokasi kerja yang berbahaya dari pekerja lainnya, dan sentralisasi kontrol kamar.
d.     Engineering control : pengendalian bahaya dengan melakukan modifikasi pada faktor lingkungan kerja selain pekerja.
e.     Administrasi control: pengendalian bahaya dengan melakukan modifikasi pada interaksi pekerja dengan lingkungan kerja.
f.       APD (alat pelindung diri) : langkah terakhir dari hirarki pengendalian.

2.4.  Prinsip dasar higiene perusahaan.
Untuk penerapan higiene perusahaan di tempat kerja suatu perusahaan akan di perlukan pemahaman terhadap tiga prinsip dasar yaitu :
2.4.1. Pengenalan terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
Pengenalan dalam prinsip dasar penerapan higiene industri/perusahaan yang pertama adalah pengenalan terhadap bahaya faktor – faktor yang timbul di lingkungan kerja sebagai akibat penerapan teknologi proses produksi suatu industri (yang meliputi faktor kimia, faktor fisik, faktor ergonomik dan faktor biologi) yang dapat berpengaruh buruk kepada pekerjaan dan lingkungan kerja, yang terhadap tenaga kerja dapat mengakibatkan gangguan kesehatan (sakit) yang akan mencakup pengetahuan dan pengertian tentang berbagai jenis bahaya serta pengaruhnya terhadap kesehatan tenaga kerja atau akibat – akibat yang dapat ditmbulkan kepada kesehatan tenaga kerja.
2.4.2.  penilaian/evaluasi terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
Di dalam higiene industry/perusahaan evaluasi adalah proses pengambilan keputusan untuk menilai tingkat resiko pajanan dari bahaya semua faktor yang timbul (yang ada) di lingkungan tempat kerja kepada tenaga kerja, sebagai akibat penerapan teknologi proses produksi suatu industry ( termasuk faktor kimia, faktor fisik, faktor ergonomic, dan faktor biologi ).
Kebutuhan untuk melakukan evaluasi terhadap bahaya tersebut didorong oleh suatu kenyataan bahwa faktor yang timbul dilingkungan tempat kerja dapat menyebabkan sakit, lika, cacatdan kematian yang lebih cepat kepada tenaga kerja yag terpajan kepadanya. Maka dengan evaluasi telah diperoleh suatu manfaat yang berupa keinginan melakukan upaya pencegahan terhadap pajanan faktor – faktor lingkungan kerja yang berbahaya yang dapat menghasilkan pengaruh yang merugikan keehatan.
2.4.3. Pengendalian terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
Pengendalian faktor – faktor lingkungan kerja sesungguhnya dimaksudkan untuk menciptakan atau memelihara lingkungan kerja agar tetap sehat dan aman atau memenuhi persyaratan kesehatan dan norma keselamatan, sehingga tenaga kerja terbebas dari ancaman gangguan kesehatan dan keamanan atau tenaga kerja tidak menderita penyakit akibat kerja dan tidak mendapat kecelakaan kerja.     

2.5.  Manfaat higiene perusahaan
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan higiene perusahaan/industry, yaitu :
a.     Mencegahan dan memberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja.
b.     Dapat memelihara dan meningkatan kesehatan tenaga kerja.
c.      Dapat memeliharaan dan meningkatan efisiensi dan daya produktifitas tenaga manusia.
d.     Memberantasan kelelahan kerja dan meningkatan kegairahan kerja.
e.     Memeliharaan dan meningkatan higiene dan sanitasi perusahaan pada umumnya seperti kebersihan ruangan-ruangan, cara pembuangan sampah, atau sisa-sisa pengolahan dan sebagainya.
f.       Memberikan perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari pengotoran oleh bahan-bahan dari perusahaan yang bersangkutan.
g.     Memberikan perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya-bahaya yang mungkin di timbulkan oleh hasil-hasil produksi perusahaan.




















BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN MAGANG

Dalam melaksanakan Magang, mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengamatan terhadap kerja suatu proses untuk kemudian dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Adapun metode pelaksanaan yang dilakukan oleh penulis, antara lain :
3.1.  Metode Interview
Dengan cara memberikan pertanyaan kepada pembimbing atau petugas yang berwenang, untuk mendapatkan data yang diperoleh di lapangan.
3.2    Metode Observasi
Dengan cara melakukan pengamatan secara sistematis mengenai hal-hal yang terjadi di lapangan.
3.3    Metode Literatur
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tema kerja praktek dengan menelaah literatur-literatur yang berhubungan dan bersesuaian, baik literatur dari perusahaan maupun dari luar.







BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1.      Tempat dan Waktu Pelaksanaan
tempat              : PT. PERTAMINA – DRILLING SERVICE
                           INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1
alamat              : Jalan raya Mundu, Karang Ampel, Indramayu .
telepon/fax      : 0231-2050501
waktu              : 11 Agustus – 08 September 2014 (1 bulan).
4.2.      Rencana Kerja Praktek Yang Diusulkan
   Tabel 4.1 Rencana Kerja Praktek
No
Aktivitas
Waktu kegiatan
Minggu ke 1
Minggu ke 2
Minggu ke 3
Minggu ke 4
1
Pengenalan




2
Observasi




3
Pengumpulan data




4
Pengolahan data




5
Penyusunan laporan




                                                                         


BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami sampaikan sebagai kerangka acuan dalam pelaksanaan kerja praktek Mahasiswa Jurusan Fire and Safety Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu Tahun Akademik 2013/2014. Kami mengharapkan pihak  PT. PERTAMINA – DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1 dapat menyetujui dan menerima proposal kami ini, untuk itu kami siap dan bersedia datang ke PT. PERTAMINA – DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1 guna memantapkan rencana kerja praktek ini, setelah adanya konfirmasi atas rencana ini lebih lanjut.
Atas perhatian dan ketersediaan pihak PT. PERTAMINA     DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1 untuk dapat menerima rencana pelaksanaan kegiatan kerja praktek Mahasiswa Jurusan Fire and Safety Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu kami mengucapkan terima kasih.





1 komentar: