PROPOSAL MAGANG
PENERAPAN HIGIENE INDUSTRI/PERUSAHAAN DI
PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE
INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1 - EP FIELD MUNDU JATIBARANG

Oleh
Nurul Hidayati
12020062
PROGRAM STUDI FIRE AND SAFETY
AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2014
LEMBAR
PENGESAHAN
Nama : Nurul Hidayati
NIM : 12020062
Jurusan : Fire and Safety
Judul
: APLIKASI DAN PENERAPAN HIGIENE PERUSAHAAN/INDUSTRI
Indramayu,............... Juni
2014
Proposal ini telah disetujui dan
disahkan oleh :
Dosen Pembimbing
(...........................................)
RIWAYAT HIDUP 
Data Pribadi
N a m a
|
: Nurul Hidayati
|
Tempat & Tanggal Lahir
|
: Indramayu, 20 Mei 1995
|
Usia
|
: 19 tahun
|
Jenis kelamin
|
: Perempuan
|
Kewarganegaraan
|
: Indonesia
|
Agama
|
: Islam
|
Status
|
: single
|
Alamat
|
: blok buyut hakim RT/RW 20/05 desa
Tulungagung, kec. Kertasemaya, kab. Indramayu
|
Kode Pos
|
: 45274
|
Telefon
|
: : -
|
Email
|
: nurul.mudoffar@gmail.com
|
Pendidikan Formal
·
RA Ath-thahiriyah Kertasemaya, Indramayu
|
(2000 - 2001)
|
·
MI PUI Tulungagung, Kertasemaya, Indramayu
|
(
2001 – 2007 )
|
·
SMP NU Kertasemaya, Indramayu
|
(
2007 – 2010 )
|
·
MAN Cirebon 1, Weru, Cirebon
|
(2010- 2013)
|
· Kuliah di Akademi Minyak
dan Gas Balongan Indramayu Jurusan Fire and Safety jenjang DIII
|
(2013 – sekarang)
|
Praktek Lapangan
·
Praktek Lapangan dengan materi “First Aid” (PMI
– Indramayu)
|
2013
|
·
Praktek Lapangan dengan materi
“Hygiene Industri”
(
RS. ST. CAROLUS JAKARTA )
|
2013
|
·
Praktek Lapangan materi “ Proses
Industri “
(
PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK SEMARANG )
|
2014
|
· Praktek
lapangan dengan materi “pengantar kebakaran, bahaya fisik, dan dasar-dasar
safety” (PT.PERTAMINA EP CEPU)
|
2014
|
Demikianlah
daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Hormat Saya,
Nurul
Hidayati
KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Magang ini dengan judul “Aplikasi dan Penerapan Higiene
Perusahaan/Industri” Pada Kegiatan Operasi di PT.
PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1 - EP FIELD MUNDU JATIBARANG.
Perwujudan proposal ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga
laporan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ibu Ir. Hj. Hanifah Handayani. MT selaku ketua yayasan
Bina Insani Islam
2.
Bapak Drs. H. Nahdudin Islami,Msi selaku Direktur
Akamigas Balongan Indramayu
3.
Bapak Amiroel Pribadi, SKM, MKKK selaku ketua prodi fire
and safety
4.
Ibu Yenny Frisca
Madhona, SKM selaku dosen pembimbing
5.
Orang Tuaku yang selalu saya cintai dan tak
pernah lelah membimbingku.
6.
Teman-teman Fire and Safety Akamigas Balongan, Indramayu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak
terdapat kekurangan baik dilihat dari segi menyajikan data maupun penulisannya.
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi penulisan
selanjutnya yang lebih baik.
Indramayu, Juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
CURRICULUM VITAE................................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1.
Latar
Belakang....................................................................... 1
1.2.
Manfaat.................................................................................. 2
1.2.1.
Bagi
Perusahaan....................................................... 2
1.2.2.
Bagi
Program D3 Jurusan Fire and Safety
Akamigas Balongan................................................... 2
1.2.3.
Bagi
Mahasiswa......................................................... 3
1.3.
Tujuan
Kerja Praktek............................................................. 3
1.3.1.
Tujuan
Yang Bersifat Umum...................................... 3
1.3.2.
Tujuan
Yang Bersifat Khusus.................................... 3
1.4.
Ruang Lingkup....................................................................... 4
1.5.
Waktu dan Tempat Kegiatan................................................. 4
BAB II DASAR
TEORI................................................................................... 5
2.1.
Definisi
Higiene
Industri ........................................................ 5
2.2.
Tujuan dari Higiene Industri................................................... 8
2.3.
Ruang Lingkup dari Higiene Industri...................................... 9
2.4.
Prinsip Dasar Higiene Industri .............................................. 12
2.5.
Manfaat Higiene Industri........................................................ 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 16
3.1.
Metodologi
Interview.............................................................. 16
3.2.
Metodologi
Observasi............................................................ 16
3.3.
Studi
Literatur......................................................................... 16
BAB IV RENCANA
KEGIATAN...................................................................... 17
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
belakang
Higiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu
higiene beserta prakteknya yang dengan mengadakan penilaian kepada
faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja
dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar
tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan, agar
pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya akibat
kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Jenis sifat-sifat higiene perusahaan :
a. Sasaran adalah lingkungan kerja
b. Bersifat tehknik
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat memperoleh derajat kesehatan
setingg-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha
preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan
yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap
penyakit-penyakit umum.
Jenis sifat-sifat kesehatan kerja yaitu :
a. Sasaran adalah manusia
b. Bersifat medis
Kesehatan
lingkungan kerja yang sering kali dikenal juga dengan istilah higiene industri
atau higiene perusahaan. Tujuan utama dari higiene perusahan dan kesehatan
kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Selain itu
kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari berbagai macam resiko
akibat lingkungan kerja, masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang
menjadi konsumen dari hasil-hasil produksi perusahaan, diantaranya melalui
pengenalan, evaluasi, pengendalian dan melakukan tindakan perbaikan yang
mungkin dapat dilakukan. Sehingga dibutuhkan pemahaman mengenai hygiene
perusahaan dan kesehatan kerja.
1.2. Manfaat dari
kegiatan magang
Manfaat kerja praktek dari pelaksanaan kegiatan magang, yaitu :
1.2.1. Bagi mahasiswa
a.
Dapat menambah
pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan higiene perusahaan, kesehatan
dan keselamatan kerja
b.
Dapat
membandingkan ilmu yang didapatkan dibangku kuliah dengan penerapannya di
perusahaan
c.
Dapat
mengetahui pengaplikasian ilmu kesehatan dan keselamatn kerja dalam lingkungan
perusahaan khususnya di sektor perminyakan
1.2.2. Bagi jurusan.
a. Sebagai
masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang ada sesuai dengan kebutuhan industri.
b. Sebagai
masukan untuk penyempurnaan kurikulum dimasa datang
1.2.3. Bagi
perusahaan.
a. Sebagai tambahan bahan kajian tentang penerapan
kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
b. Sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk perusahaan
dalam hal penerapan kebijakan tentang higiene perusahaan dan k3
1.3. Tujuan
kegiatan magang
Tujuan
kegiatan magang adalah sebagai berikut :
1.3.1. Tujuan umum:
Untuk
mengetahui penerapan hygiene industri di PT.
PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1
1.3.2. Tujuan
khusus:
1. Mengetahui program industri di PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1
2. Mengetahui prosedur penerapan higiene di PT.
PERTAMINA – DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT
EP JAWA KT1
1.4. Ruang
lingkup
Ruang lingkup
dari kegiatan atau aktifitas hygiene industry, mencakup kegiatan
mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang ada di
perusahaan terkait.
1.5. Waktu dan tempat kegiatan
Tempat
kegiatan kerja praktek ini akan dilaksanakan pada tanggal 11 agustus 2014 – 09 september
2014 dan direncanakan akan bertempat di PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA
PROJECT EP JAWA KT1 yang beralamatkan di Jalan Pertamina Mundu Kedokan
Bunder, Karangampel, Indramayu.
Adapun waktu yang lebih tepat dapat disesuaikan dengan yang ada
ditempat kerja praktek.
BAB II
TINJAUAN
TEORI
2.1. Definisi
higiene industri
Hygiene perushaan adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari
pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia atau suatu upaya untuk
mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan. Selain itu, hygiene
perusahaan dan kesehatan kerja juga merupakan bagian dari usaha kesehatan
masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat pekerja, masyarakat sekitar
perusahaan dan masyarakat umum yang menjadi konsumen dari hasil-hasil produksi
perusahaan.
Menurut thomas j. Smith : “Hygiene industri atau perusahaan dianggap
sebagai ilmu dan seni yang mampu
mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi dan mengendalikan bahaya faktor-faktor
yang timbul di dalam lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan penyakit atau
gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan dan ketidakefisienan
kepada masyarakat yang berada di lingkungan kerja tersebut maupun kepada
masyarakat yang berada diluar industri”.
Jadi, hygiene industry merupakan aspek perlindungan bagi kesehatan tenaga
kerja dan sarana untuk membina dan mengembangkan tenaga kerja menjadi sumber
daya manusia yang disiplin, dedikatif, penuh tanggung jawab dan mampu bekerja
secara produktif dan efisien.
Lingkungan kerja adalah lingkungan tempat tenaga kerja melakukan kegiatan
yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan. Ada beberapa golongan
lingkungan kerja, antara lain:
a. Lingkungan fisik, misalnya
kualitas cahaya, pertukaran udara, tekanan, suhu dan kelembaban udara, serta
berbagai perangkat kerja (mesin dan bukan mesin)
b. Lingkungan kimia, misalnya bahan
baku, bahan jadi dan bahan sisa yang ada hubungannya dengan kegiatan
perusahaan, terutama sekali bahan kimia yang mempunyai sifat fisiko-kimia
radiasi dan sebagainya.
c. Lingkungan biologi, misalnya
flora dan fauna yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan.
d. Lingkungan sosial, misalnya
terhadap sesama pekerja, masyarakat sekitar perusahaan, keluarga tenaga kerja,
dan lain-lain.
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya gangguan kesehatan. Demikian juga lingkungan
kerja merupakan slah satu faktor penyebab akibat kerja dan kecelakaan kerja.
Contohnya yaitu antara lain:
a. Tenaga kerja pada perusahaan
perkebunan/kehutanan di mana lingkungan memiliki suhu serta kelembaban
tertentu, sehingga gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, dapat terjadi
setiap saat. Hal ini mungkin karena tenaga kerja senantiasa berada dalam
lingkungan flora dan fauna serta perangkat kerja yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan serta kecelakaan kerja.
b. Tenaga kerja pada perusahaan
industri kimia, senantiasa berada dalam lingkungan yang terdiri dari
bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan serta kecelakaan
kerja kibat keracunan, alergi dan sebagainya.
Lingkungan sosial tenaga kerja, dianggap ikut mempengaruhi kesehatan mental
tenaga kerja. Lingkungan sosial yang kurang sehat, dapat menyebabkan
kelengahan, kelalaian serta keadaan mental lainnya yang sering menyebabkan
gangguan kesehatan serta kecelakaan kerja di perusahaan. Maka hampir semua
faktor lingkungan kerja sewaktu-waktu dapat mengganggu kesehatan serta
menimbulkan kecelakaan kerja, terutama lingkungan kerja yang kurang sehat.
Penilaian lingkungan kerja merupakan penilaian terhadap semua segi (tenaga
kerja, alat produksi bahan baku, bahan jadi serta bahan sisa, dan proses
produksi sendiri) dalam merencanakan tindakan pencegahan penyakit akibat kerja
dan kecelakaan kerja.
Kesehatan kerja adalah upaya perusahaan untuk mempersiapkan, memelihara
serta tindakan lainnya dalam rangka pengadaan serta penggunaan tenaga kerja dengan
kesehatan (fisik, mental dan sosial) yang maksimal, sehingga dapat bereproduksi
secara maksimal pula. Kesehatan kerja direncanakan serta dilaksanakan oleh unit
kesehatan kerja di perusahaan, dan dalam kegiatannya bekerja sama dengan
pimpinan perusahaan, dan dalam unit-unit lainnya yang berkaitan dengan
kesehatan serta keselamatan kerja.
2.2. Tujuan
higiene perusahaan
Hakikat
higene perusahaan dan kesehatan kerja adalah dua hal :
a. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga
kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negri, atau
pekerja-pekerja bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga
kerja
b. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang
berlandaskan kepada meningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia
dalam produksi. Oleh karena hakikat tersebut selalu sesuai dengan maksud dan
tujuan pembangunan didalam suatu negara maka higene perusahaan dan kesehatan
kerja selalu harus diikut sertakan dalam pembangunan tersebut.
Tujuan utama
tersebut diatas dapat terperinci lebih lanjut sebagai berikut :
Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelakaan
akibat kerja, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja,
perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia,
pemberantasan kelelahan kerja dan penglipatan gandaan kegairahan serta
kenikmatan kerja, pelindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar
terhindar dari bahaya-bahaya pengotoran oleh bahan-bahan dari perusahaan yang
bersangkutan, dan perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin
ditimbulkan oleh produk-produk industri.
Tujuan utama dari higene perusahaan dan kesehatan kerja adalah menciptakan
tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan demikian mungkin dicapai, oleh
karena terdapatnya korelasi diantara derajat kesehatan yang tinggi dengan
produktivitas kerja atau perusahaan, yang didasarkan kenyataan-kenyataan
sebagai berikut :
a. Untuk efisiensi kerja yang optimal dan sebaik-baiknya.
Pekerjaan harus dilakukan dengan cara dan dalam lingkungan kerja yang memenuhi
syarat-syarat kesehatan. Lingkungan dengan cara yang dimaksud meliputi
diantaranya : tekanan panas, penerangan ditempat kerja, debu di udara ruang
kerja, sikap badan, perserasian manusia dan mesin, pengekonomisan upaya. Cara
dan lingkungan tersebut perlu disesuaikan pula dengan tingkat kesehatan dan
keadaan gizi tenaga kerja yang bersangkutan.
b. Biaya dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta
penyakit umum yang meningkat jumlahnya oleh karena pengaruh yang memburukkan
keadaan oleh bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan adalah sangat mahal
dibandingkan dengan biaya untuk pencegahannya. Biaya-biaya kuratif yang mahal
seperti itu meliputi : pengobatan, peralatan rumah sakit, rehabilitasi, absenteisme,
kerusakan mesin, peralatan dan bahan oleh karna kecelakaan, terganggunya
pekerjaan, dan cacat yang menetap.
2.3. Ruang
lingkup higiene perusahaan
Ruang
lingkup kegiatan atau aktifitas hygiene industry, mencakup kegiatan
mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi, dan mengendalikan.
2.3.1. Mengantisipasi
Antisipasi merupakan kegiatan untuk memprediksi potensi bahaya dan
risiko di tempat kerja. Tahap awal dalam melakukan atau penerapan higiene
industry/perusahaan di tempat kerja. Adapun tujuan dari antisipasi adalah :
a. Mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini
sebelum muncul menjadi bahaya dan risiko yang nyata.
b. Mempersiapkan tindakan yang perlu sebelum suatu proses
dijalankan atau suatu area dimasuki.
c. Meminimalisasi kemungkinan risiko yang terjadi pada
saat suatu proses dijalankan atau suatu area dimasuki.
2.3.2. Mengenal
Mengenal atau rekognisi merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali
suatu bahaya lebih detil dan lebih komprehensif dengan menggunakan suatu metode
yang sistematis sehingga dihasilkan suatu hasil yang objektif dan bisa
dipertanggung- jawabkan. Dimana dalam rekognisi ini kita melakukan pengenalan
dan pengukuran untuk mendapatkan informasi tentang konsentrasi, dosis, ukuran
(partikel), jenis, kandungan atau struktur, dan sifat. Adapun tujuan dari
pengenalan, yaitu :
a. Mengetahui karakteristik suatu bahaya secara detil
(sifat, kandungan, efek, severity, pola pajanan, besaran).
b. Mengetahui sumber bahaya dan area yang berisiko.
c. Mengetahui pekerja yang berisiko.
2.3.3. Mengevaluasi
Pada tahap penilaian/evaluasi lingkungan, dilakukan pengukuran, pengambilan
sampel dan analisis di laboratorium. Melalui penilaian lingkungan dapat
ditentukan kondisi lingkungan kerja secara kuantitatif dan terinci, serta
membandingkan hasil pengukuran dan standar yang berlaku, sehingga dapat
ditentukan perlu atau tidaknya teknologi pengendalian, ada atau tidaknya
korelasi kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan lingkungannya ,
serta sekaligus merupakan dokumen data di tempat kerja. Tujuan dari pengukuran dalam
evaluasi, yaitu :
a. Untuk mengetahui tingkat risiko.
b. Untuk mengetahui pajanan pada pekerja.
c. Untuk memenuhi peraturan (legal aspek).
d. Untuk mengevaluasi program pengendalian yang sudah
dilaksanakan.
e. Untuk memastikan apakah suatu area aman untuk dimasuki
pekerja.
f. Mengetahui jenis dan besaran hazard secara lebih
spesifik.
2.3.4. Pengendalian
Pengendalian
faktor – faktor lingkungan kerja sesungguhnya dimaksudkan untuk menciptakan
atau memelihara lingkungan kerja agar tetap sehat dan aman atau memenuhi
persyaratan kesehatan dan norma keselamatan, sehingga tenaga kerja terbebas
dari ancaman gangguan kesehatan dan keamanan atau tenaga kerja tidak menderita
penyakit akibat kerja dan tidak mendapat kecelakaan kerja. Ada beberapa bentuk
pengendalian atau pengontrolan di tempat kerja yang dapat dilakukan , yaitu :
a. Eliminasi : merupakan upaya menghilangkan bahaya dari
sumbernya serta menghentikan semua kegiatan pekerja di daerah yang berpotensi
bahaya.
b. Substitusi : modifikasi proses untuk mengurangi
penyebaran debu atau asap, dan mengurangi bahaya, pengendalian bahaya kesehatan
kerja dengan mengubah beberapa peralatan proses untuk mengurangi bahaya,
mengubah kondisi fisik bahan baku yang diterima untuk diproses lebih lanjut
agar dapat menghilangkan potensi bahayanya.
c. Isolasi : menghapus sumber paparan bahaya dari
lingkungan pekerja dengan menempatkannya di tempat lain atau menjauhkan lokasi
kerja yang berbahaya dari pekerja lainnya, dan sentralisasi kontrol kamar.
d. Engineering control : pengendalian bahaya dengan
melakukan modifikasi pada faktor lingkungan kerja selain pekerja.
e. Administrasi control: pengendalian bahaya dengan
melakukan modifikasi pada interaksi pekerja dengan lingkungan kerja.
f. APD (alat pelindung diri) : langkah terakhir dari
hirarki pengendalian.
2.4. Prinsip
dasar higiene perusahaan.
Untuk
penerapan higiene perusahaan di tempat kerja suatu perusahaan akan di perlukan
pemahaman terhadap tiga prinsip dasar yaitu :
2.4.1. Pengenalan
terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
Pengenalan dalam prinsip dasar penerapan higiene industri/perusahaan yang
pertama adalah pengenalan terhadap bahaya faktor – faktor yang timbul di
lingkungan kerja sebagai akibat penerapan teknologi proses produksi suatu
industri (yang meliputi faktor kimia, faktor fisik, faktor ergonomik dan faktor
biologi) yang dapat berpengaruh buruk kepada pekerjaan dan lingkungan kerja, yang
terhadap tenaga kerja dapat mengakibatkan gangguan kesehatan (sakit) yang akan
mencakup pengetahuan dan pengertian tentang berbagai jenis bahaya serta
pengaruhnya terhadap kesehatan tenaga kerja atau akibat – akibat yang dapat
ditmbulkan kepada kesehatan tenaga kerja.
2.4.2. penilaian/evaluasi terhadap bahaya
faktor-faktor lingkungan kerja.
Di dalam higiene industry/perusahaan evaluasi adalah proses pengambilan
keputusan untuk menilai tingkat resiko pajanan dari bahaya semua faktor yang
timbul (yang ada) di lingkungan tempat kerja kepada tenaga kerja, sebagai
akibat penerapan teknologi proses produksi suatu industry ( termasuk faktor
kimia, faktor fisik, faktor ergonomic, dan faktor biologi ).
Kebutuhan untuk melakukan evaluasi terhadap bahaya tersebut didorong oleh
suatu kenyataan bahwa faktor yang timbul dilingkungan tempat kerja dapat
menyebabkan sakit, lika, cacatdan kematian yang lebih cepat kepada tenaga kerja
yag terpajan kepadanya. Maka dengan evaluasi telah diperoleh suatu manfaat yang
berupa keinginan melakukan upaya pencegahan terhadap pajanan faktor – faktor
lingkungan kerja yang berbahaya yang dapat menghasilkan pengaruh yang merugikan
keehatan.
2.4.3. Pengendalian
terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja.
Pengendalian faktor – faktor lingkungan kerja sesungguhnya dimaksudkan
untuk menciptakan atau memelihara lingkungan kerja agar tetap sehat dan aman
atau memenuhi persyaratan kesehatan dan norma keselamatan, sehingga tenaga
kerja terbebas dari ancaman gangguan kesehatan dan keamanan atau tenaga kerja
tidak menderita penyakit akibat kerja dan tidak mendapat kecelakaan
kerja.
2.5. Manfaat
higiene perusahaan
Beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan higiene perusahaan/industry, yaitu
:
a. Mencegahan dan memberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelakaan
akibat kerja.
b. Dapat memelihara dan meningkatan kesehatan tenaga
kerja.
c. Dapat memeliharaan dan meningkatan efisiensi dan daya
produktifitas tenaga manusia.
d. Memberantasan kelelahan kerja dan meningkatan
kegairahan kerja.
e. Memeliharaan dan meningkatan higiene dan sanitasi
perusahaan pada umumnya seperti kebersihan ruangan-ruangan, cara pembuangan
sampah, atau sisa-sisa pengolahan dan sebagainya.
f. Memberikan perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu
perusahaan agar terhindar dari pengotoran oleh bahan-bahan dari perusahaan yang
bersangkutan.
g. Memberikan perlindungan masyarakat luas (konsumen)
dari bahaya-bahaya yang mungkin di timbulkan oleh hasil-hasil produksi
perusahaan.
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN MAGANG
Dalam melaksanakan
Magang, mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengamatan terhadap kerja suatu
proses untuk kemudian dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Adapun metode pelaksanaan yang dilakukan oleh penulis, antara lain :
3.1. Metode
Interview
Dengan cara memberikan pertanyaan kepada pembimbing atau
petugas yang berwenang, untuk mendapatkan data yang diperoleh di lapangan.
3.2 Metode
Observasi
Dengan cara melakukan pengamatan secara sistematis
mengenai hal-hal yang terjadi di lapangan.
3.3 Metode
Literatur
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tema kerja
praktek dengan menelaah literatur-literatur yang berhubungan dan bersesuaian,
baik literatur dari perusahaan maupun dari luar.
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
tempat : PT.
PERTAMINA – DRILLING SERVICE
INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1
alamat : Jalan raya Mundu, Karang Ampel, Indramayu .
telepon/fax : 0231-2050501
waktu :
11 Agustus – 08 September 2014 (1 bulan).
4.2. Rencana Kerja Praktek Yang Diusulkan
Tabel 4.1 Rencana Kerja Praktek
No
|
Aktivitas
|
Waktu
kegiatan
|
|||
Minggu
ke 1
|
Minggu
ke 2
|
Minggu
ke 3
|
Minggu
ke 4
|
||
1
|
Pengenalan
|
||||
2
|
Observasi
|
||||
3
|
Pengumpulan data
|
||||
4
|
Pengolahan data
|
||||
5
|
Penyusunan laporan
|
||||
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan sebagai kerangka acuan dalam
pelaksanaan kerja
praktek Mahasiswa Jurusan Fire and
Safety Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu Tahun Akademik 2013/2014. Kami mengharapkan pihak PT. PERTAMINA – DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1 dapat menyetujui dan menerima proposal kami ini, untuk itu kami siap dan bersedia datang
ke PT.
PERTAMINA – DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA KT1 guna
memantapkan rencana kerja praktek ini, setelah adanya konfirmasi atas rencana ini lebih lanjut.
Atas perhatian dan ketersediaan pihak PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA PROJECT EP JAWA
KT1 untuk dapat menerima rencana pelaksanaan kegiatan kerja praktek Mahasiswa Jurusan Fire and Safety Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu kami
mengucapkan terima kasih.
mau tanya kalo alamat emailnya Pertamina cepu apa ya?
BalasHapus